Rabu, 02 Juli 2014

komponen-komponen dan fungsi sistem kopling

SISTEM KOPLING

FUNGSI
Untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi

KOPLING DIBEDAKAN DALAM BEBERAPA JENIS, YAITU :
1. KOPLING MANUAL


KOMPONEN UTAMA KOPLING
1. RODA GILA
2. PLAT KOPLING
3. PLAT PENEKAN
4. PEGAS DIAFRAGHMA
5. TUTUP KOPLING
6. BANTALAN PEMBEBAS
7. GARPU PEMBEBAS





 FUNGSI KOMPONEN UTAMA KOPLING
1. FLY WHELL (RODA GILA)
    Tempat kedudukan sistem kopling
2. DISC CLUTCH (PLAT KOPLING)
    Media penghantar putaran dari mesin ke transmisi
3. PRESSURE PLATE (PLAT PENEKAN)
    Untuk menekan clutch disc
4. DIAFRGHMA SPRING (PEGAS DIAFRAGHMA)
    Untuk memberikan tekanan pada pressure plate
5. CLUTCH COVER (TUTUP KOPLING)
    Untuk menjepit clutch disc terhadap fly wheel
6. RELEASE BEARING (BANTALAN PEMBEBAS)
    Untuk meneruskan gaya tekan dari release fork
7. RELEASE FORK (GARPU PEMBEBAS)
    Untuk menekan release bearing sehingga menyentuh diafraghma spring

JENIS-JENIS KOPLING
1. KOPLING MANUAL
    TERDIRI DARI :
a. KOPLING SINGLE PLATE



     








b. KOPLING DOUBLE PLATE 



 









2. KOPLING AUTOMATIS

Torque Converter di digunakan pada kopling otomatis sebagai pengganti kopling manual





  






SISTEM PENGGERAK KOPLING
1. SISTEM PENGGERAK MEKANIS



Pada sistem ini tenaga yang digasilkan dorongan pedal yang menggerakkan Release Fork diteruskan langsung oleh kabel pembebas. 
Mekanisme penggerak in sekarang kurang banyak digunakan, karena memiliki kekurangan yaitu, untuk kendaraan besar seperti truk yang memerlukan kekuatan besar kurang kuat, dan penekanannnya lambat


 





2. SISTEM PENGGERAK HIDROLIK

Sistem pengggerak ini menggerakkkan Release Fork melalui mekanisme penekanan minyak rem secara Hidrolis. Sistem ini sangat efisien dan cepat dalam pemindahan tenaga dari injakan pedal ke Release Fork




 

CARA KERJA
Bila pedal kopling di pijak, minyak yang terdapat dalam silinder utama akan terdesak keluar melalui pipa, selanjutnya mendesak torak di dalam silinder slave silinder kemudian menggerakkan release fork








FUNGSI RELEASE CYLINDER 
Menggerakkan piston dengan tekanan hidrolik dari  silinder utama dan mengoperasikan release fork melaui tongkat pendorong










 PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM KOPLING
1. BUKALAH KOPLING DAN RUMAH KOPLING













2. LAKUKAN PENGUKURAN PADA FLY WHEEL MENGGUNAKAN DIAL INDIKATOR



KEOLENGAN MAKSIMUM = 0,1 mm









3. PERIKSALAH KEDALAMAN PAKU KELING PADA CLUTCH DISC DENGAN SIGMAT


KEDALAMAN PAKU KELING MINIMUM = 0,3 mm









4. PERIKSALAH PEGAS DIAFRAGHMA DARI KEAUSAN



LIMIT KEDALAMAN = 0,6 mm
LEBAR = 5,0 mm








 5. PERIKSA CELAH PRESSURE PLATE

 CELAH STANDART = 0,5 mm









6. PERIKSA KONDISI RELEASE BEARING DARI KEOLENGAN













TROUBLE SHOOTING
1. KOPLING SLIP
    - Permukaan plat kopling aus atau terbakar
    - Permukaan plat kopling terkontaminasi oleh minyak pelumas

2. KOPLING GADUH
    - Tidak terdapat pelumas pada sambungan dari sistem penggerak kopling
    - Bantalan mekanisme pelepas kopling sudah aus atau rusak

3. KOPLING MENGGESEK
    - Jarak antara kopling dengan lantai terlalu rendah
    - Permukaan plat kopling rusak

SEMOGA BERMANFAAT
follow juga twitter saya @SidikRabani

KOMPONEN DAN FUNGSI DIFFERENTIAL (GARDAN)


     Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu  gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol . Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan . Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda , sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.
Fungsi Differential adalah :
  • Merubah arah putaran mesin : Sebagaimana Anda ketahui bahwa posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan . Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda ( yaitu maju ke depan ) .

  • Memperbesar momen : Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen . Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil , sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat – lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Di sisnlah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.

  • Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok : Pada saat mobil berbelok , putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama , sehingga mobil dapat membelok dengan baik.

Cara Kerja Differential

    Fungsi utama differential adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Untuk mempelajari cara kerja gardan berikut ini. Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :



Pada saat mobil berjalan lurus : 

      Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel  akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda. 


Pada saat kendaraan membelok : 

      Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya  ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri.  Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena  side gear kanan berputar lebih cepat.